Pemdes Pancakarya Gelar Sedekah Bumi Dengan Tema Ngawangun Desa Lewat Budaya

KARAWANG | DPDIWOIKARAWANG.OR.ID | Acara hajat bumi atau sedekah bumi sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Karawang, pasalnya itu sering di lakukan di beberapa daerah di wilayah Karawang.

Dalam kehidupan masyarakat Jawa, upacara hajat bumi atau sedekah bumi memiliki banyak pesan moral dan budaya untuk di jadikan sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu upacara hajat bumi atau sedekah bumi memiliki makna tersendiri yakni sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta Alam Allah SWT atas apa yang di peroleh.

Seperti yang di lakukan oleh Pemerintah Desa Pancakarya Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang dalam rangka tasyakuran hasil masyarakat desa Pancakarya gelar acara Sedekah Bumi yang bertajuk “Ngawangun Desa Lewat Budaya”, Sabtu (13/1/2024)

Gelaran acara hajat bumi atau sedekah bumi yang di laksanakan oleh Pemdes Pancakarya tersebut berlangsung selama dua hari dengan di isi oleh kegiatan perlombaan seni dan budaya yang di tampilkan oleh masyarakat desa Pancakarya dan santunan kepada anak yatim dan piatu, kegiatan keagamaan doa bersama (Istigosah), kirab gunungan, iring-iringan kuda, festival musik lesung, drum band, musik tradisional, kesenian tradisional topeng banjet oleh grup Sinar Pusaka Warna (Bah Pendul), ajang kesenian angklung, baritan, cukur gratis, dan pemeriksaan kesehatan gratis.

Di sela-sela acara hajat bumi atau sedekah bumi berlangsung Kepala Desa Pancakarya H. Asep Sugianto SH saat di temui awak media mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga atas limpahan rizqi yang di berikan oleh Allah SWT. Selain itu pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat desa Pancakarya yang antusias memberikan dukungan dan partisipasinya.

“Sedekah bumi yang di laksanakan ini bertema “Ngawangun Desa Lewat Budaya”, bertujuan untuk ngamumule budaya, mempererat tali silaturahmi dan kerukunan antar warga desa Pancakarya khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Selain itu ungkapan rasa syukur, tasyakur bi nikmat terhadap hasil bumi atau panen warga petani yang diharapkan ke depan busa lebih makmur dan subur. Kemudian dalam seni dan budayanya yang tak terlupakan oleh generasi milenial semoga lebih hidup dan lebih berkembang lagi, dan di harapkan budaya gotong royong, gawe bareng nu rancage serta kekompakan dan kesolidan di kalangan warga terutama warga tani dapat terus dilestarikan dan ditingkatkan lagi.” Pungkasnya.

Semoga kedepan masyarakat desa Pancakarya hidup sejahtera, khususnya warga petani semoga hasil buminya di berikan yang lebih maksimal dan keberkahan oleh Allah SWT, Aamiiin Ya Robbal alamin, terima kasih.” Tutupnya.

•HB/Tim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *